The Paradoxical Commandments


DSC04019
"People are illogical, unreasonable, and self-centered.
Love them anyway.

 

If you do good, people will accuse you of selfish ulterior motives.
Do good anyway.

 

If you are successful, you will win false friends and true enemies.
Succeed anyway.

 

The good you do today will be forgotten tomorrow.
Do good anyway.

 

Honesty and frankness make you vulnerable.
Be honest and frank anyway.

 

The biggest men and women with the biggest ideas can be shot down by the smallest men and women with the smallest minds.
Think big anyway.

 

People favor underdogs but follow only top dogs.
Fight for a few underdogs anyway.

 

What you spend years building may be destroyed overnight.
Build anyway.

 

People really need help but may attack you if you do help them.
Help people anyway.

 

Give the world the best you have and you'll get kicked in the teeth.
Give the world the best you have anyway.”

 

Kent M. Keith

Kisah Ular dan Gergaji

Suatu malam seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu. Secara kebetulan ia merayap di atas gergaji, tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalasnya dengan mematuk gergaji itu
berkali-kali, serangan tersebut menyebabkan luka parah di bahagian mulutnya.
Marah dan berputus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuh tersebut. Ia pun membelit gergaji itu sekuat tenaga. Belitan tersebut menyebabkan tubuhnya terluka teramat parah dan akhirnya ia pun mati.
Di saat emosi dan marah, rasanya mudah sekali bagi kita untuk melukai dan menyakiti orang lain. Padahal jika benar-benar kita sedari, sebenarnya yang akan terlukai dan tersakiti adalah diri sendiri.
Jadi sungguh tepat kalimat bijak berikut : Orang yang benar-benar hebat bukanlah seseorang yang mampu mengalahkan orang lain, melainkan ia yang mampu mengalahkan diri sendiri..
Moralnya, Ingat, marah adalah salah satu Pintu Syaitan untuk merasuki tubuh manusia. Semoga kita semua terhindar dari sifat pemarah..

Pertandingan Tiup Monyet

Seekor monyet sedang bergayut di pucuk pohon kelapa. Dia tidak menyedari yang ia sedang diintai oleh tiga angin besar iaitu Angin Taufan, Angin Tornado dan Angin Bahorok. Ketiga-tiga angin tersebut rupanya sedang bertaruh siapa yg boleh dan paling cepat menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa.
Angin Taufan berkata, "aku cuma perlu waktu 45 detik". Angin Tornado tidak mahu kalah, "kalau aku cukup dengan 30 detik”. Angin Bahorok, dengan nada mengejek berkata, "kalau aku 15 detik, pasti jatuh si monyet"
Lalu pertaruhan dimulakan di antara mereka bertiga. Angin Taufan yang pertama, ia meniup anginnya sekencang-kencangnya...Wuuss...Merasa ada angin yang bertiup kencang, si monyet lantas berpegang pada batang pohon kelapa dengan sekuat-kuatnya. Setelah berusaha meniupkan anginnya dengan kuat, ternyata si monyet tetap tidak bergerak, dan Angin Taufan pun menyerah.
Giliran Angin Tornado... Wuuusss… Wuuusss… Ia juga meniupkan anginnya lebih kuat, dengan sekencang-kencangnya. Namun si monyet tetap tidak juga terjatuh. Akhir sekali, Angin Bahorok. Lebih kuat dan kencang... Wuuuss… wuuuss...wuuss... Si monyet malah semakin kuat pegangannya dan tetap tidak jatuh. Ketiga-tiga angin itu akhirnya mengaku, si monyet memang hebat. Bertahan, kuat & daya tahannya luar biasa.
Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba datang Angin Sepoi–Sepoi. Dia menyatakan keinginannya untuk ikut bertaruh. Ternyata niat Angin Sepoi-Sepoi hanya dijadikan bahan ejekan dari ketiga-tiga angin lainnya. "Angin yg besar seperti kami pun tidak boleh, apatah lagi yang kecil."
Tanpa membuang masa, Angin Sepoi-sepoi terus meniup ubun-ubun si monyet. Wuuuuuiiiisss.. Sedappp...Sejuuuukkk… Segaaaar…Mata si monyet pejam celik pejam celi..Tidak berapa lama kemudian si monyet mulai tertidur dan tanpa ia sedari, terlepaslah pegangannya. Kemudian, jatuhlah si monyet dari pohon kelapa.
Moralnya, boleh jadi ketika kita diuji dengan Kesusahan, dicuba dengan Penderitaan dan ditimpa Malapetaka, kita kuat bahkan kuat dari sebelumnya. Tapi ketika kita diuji dengan Kenikmatan, Kesenangan, Kelimpahan dan Pujian, saat itulah kita mungkin "terjatuh". Jadi, jangan sampai kita terlena dengan semua tu. Tetaplah merendah hati dan awas diri .Ingatlah hidup kita di dunia hanya sementara, segala Kenikmatan, Kesenangan, Kelimpahan dan Pujian mungkin boleh jadi ujian kita yang paling susah untuk ditangani.